Bunga, Atlet Skatebord Persembahkan Mendali buat Ibu



https://www.tabloidindo.com/index.php/2018/08/30/bunga-atlet-skatebord-persembahkan-mendali-buat-ibu/
Bunga, Atlet Skatebord Persembahkan Mendali buat Ibu.
Nyimas Bunga Cinta menjadi atlet termuda yang berhasil mendapatkan medali pada Asian Games 2018. Di usia yang baru 12 tahun, Bunga menyabet medali perunggu dari nomor street (jalanan) cabang olahraga skateboard Asian Games 2018.

Bertempat di Jakabaring Sport City, Palembang, Nyimas Bunga memperoleh perunggu dengan menorehkan skor terbaiknya 19,8 poin dengan trik pamungkas kick flip.

Bunga gagal mengalahkan wakil Filipina Didal Margielyn yang meraih poin tertinggi 30,4, dan Kaya (Jepang) dengan 25,0 poin. “Ini kado buat ultah ibu saya. Bahagia sekali hari ini, meski cuma perunggu,” tuturnya Bunga setelah pertandingan. Perjalanan atlet skateboard asal Bali tersebut tidak mudah.

Dia sudah belajar skateboard di klub sejak usia 8 tahun. Di sana, dia rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mempelajari sebuah trik. Seperti saat mempelajari kick flip, dia berlatih dari sore sampai malam hari didampingi sang ayah Didiet Priyo.

“Bunga sudah melakukan yang terbaik. Saya bangga meski hanya dengan medali perunggu,” ujar Didiet. Sukses Bunga terbilang mengejutkan. Selain dari awal tak mendapatkan beban medali, dia sama sekali tak diunggulkan di nomor street. Bunga sebenarnya memiliki keunggulan di nomor park, di mana dia menempati peringkat 623 dunia.

Sayang, di nomor tersebut, Bunga gagal mendapatkan medali. Keberhasilan mendapatkan perunggu membuat dia mulai berani bicara target di masa depan. Setidaknya dalam dua tahun mendatang targetnya adalah ajang Olimpiade dan PON 2020.

“Masih ada banyak waktu terus berlatih meningkatkan prestasi,” pungkasnya. Medali juga didapatkan di nomor park putra. Skateboarder muda Indonesia Jason Dennis Lijnzaat tampil dengan sejumlah triknya dan meraih perak setelah mengumpulkan total 68,33 poin, sedangkan skateboarder senior Pevi Permana Putra meraih perunggu dengan raihan 67,00 poin.

Keduanya mendapatkan perak dan perunggu di nomor tersebut. Keduanya gagal melewati poin Kensuke Sasaoka. Atlet skateboard asal Jepang itu mendapatkan emas setelah mencetak 76,00 poin.

Perolehan medali sama persis dengan hasil kualifikasi, di mana Sasaoka begitu mendominasi dengan beragam triknya sehingga saat tampil di final terlihat sempurna dengan memuncaki klasemen diikuti Jason dan Pevi. Sistem kompetisi di final nomor ini sama persis dengan babak kualifikasi.

Dia terus mengeluarkan trik-trik terbangnya yang memang masih sulit tertandingi skateboarder Indonesia karena Sasaoka memang sudah pro sementara para atlet kita masih amatir. Seusai lomba dia memuji perkembangan dan peningkatan para skateboarder muda Indonesia, khususnya Jason.

Setiap peserta dapat tiga kali kesempatan (runs ) dengan waktu masing-masing 45 detik. Dewan juri memilih skor tertinggi dari tiap runs sebagai poin akhir. Sasaoka yang memang sudah pro, bermain tenang dan sama sekali tak terpengaruh dengan sorakan penonton Indonesia kepadanya.

Dalam bahasa Inggris terpatah-patah, Sasaoka mengaku sudah lebih banyak mengetahui tentang Pevi. Namun, Jason yang menurutnya meningkat pesat. Jason yang meraih medali perak menyatakan terima kasih kepada penonton yang memberi aplaus luar biasa kepadanya.

Comments

Popular posts from this blog

Ketum Golkar Girang Jokowi-Prabowo Berpelukan, Saat Acara Asian Games 2018

Goa Dengan Keindahan Airterjun Kecil Didalamnya

Prabowo Janjikan Hadiah bagi Peraih Emas di Cabor Pencak Silat