Ketum Golkar Girang Jokowi-Prabowo Berpelukan, Saat Acara Asian Games 2018
Semua pihak menyambut baik momen pelukan antara Presiden Joko Widodo
(Jokowi) dan juga Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra),
Prabowo Subianto. Momen mesra tersebut terjadi saat keduanya hadir di
Padepokan Pencak Silat Taman
Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (29/9).
Ketua umum Partai Golkar, Airlangga Mengatakan Bahwa Pelukan Dua tokoh Tersebut menurunkan Tensi panas politik.
“Artinya selama ini kita sudah pengalaman di Pilpres lalu, semua kita sudah lalui dengan damai. Simbolnya dari atas sudah bagus, (harus) diturunkan ke bawah,” ucapnya Airlangga di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/8).
Menurut Airlangga, momen pelukan Jokowi-Prabowo merupakan sebuah simbol. Apabila bangsa ini bersatu maka akan kuat dalam menghadapi apapaun. Sehingga dia mengharapkan ke depannya persatuan dan kesatuan harus terus dibangun.
“Ini adalah simbol persatuan ya memang diharapkan di dalam berbagai kompetisi. Kita mengharapkan kedepannya menyatu tidak terpecah,” tuturnya.
Lebih lanjut Airlangga mengatakan, dalam pertandingan olahraga
yang mengedepankan sportivitas harus diikuti oleh semua pihak. Termasuk dalam perhelatan Pilpres 2019 mendatang. Siapapun yang menang harus dihormati.
“Dalam berkompetisi memang harus demikian, mereka bersaing tetapi menang kalah perlu diterima itu namanya sportifitas,” ucapnya.
Sekadar informasi, dalam final Pencak Silat ketegori 55-60 kilogram, ada momen mengharukan antara Presiden Jokowi dan Prabowo yang notabene Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Dalam video yang beredar di media sosial, momen langka tersebut terjadi ketika Hanifan Yudani Kusumah berhasil mendapatkan emas untuk Indonesia.
Saat naik ke bangku Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto, mengajak dua tokoh bangsa itu berpelukan. Seketika, penonton yang berada di Padepokan Pencak Silat, TMII pun bergemuruh.
Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu (29/9).
Ketua umum Partai Golkar, Airlangga Mengatakan Bahwa Pelukan Dua tokoh Tersebut menurunkan Tensi panas politik.
“Artinya selama ini kita sudah pengalaman di Pilpres lalu, semua kita sudah lalui dengan damai. Simbolnya dari atas sudah bagus, (harus) diturunkan ke bawah,” ucapnya Airlangga di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (30/8).
Menurut Airlangga, momen pelukan Jokowi-Prabowo merupakan sebuah simbol. Apabila bangsa ini bersatu maka akan kuat dalam menghadapi apapaun. Sehingga dia mengharapkan ke depannya persatuan dan kesatuan harus terus dibangun.
“Ini adalah simbol persatuan ya memang diharapkan di dalam berbagai kompetisi. Kita mengharapkan kedepannya menyatu tidak terpecah,” tuturnya.
Lebih lanjut Airlangga mengatakan, dalam pertandingan olahraga
yang mengedepankan sportivitas harus diikuti oleh semua pihak. Termasuk dalam perhelatan Pilpres 2019 mendatang. Siapapun yang menang harus dihormati.
“Dalam berkompetisi memang harus demikian, mereka bersaing tetapi menang kalah perlu diterima itu namanya sportifitas,” ucapnya.
Sekadar informasi, dalam final Pencak Silat ketegori 55-60 kilogram, ada momen mengharukan antara Presiden Jokowi dan Prabowo yang notabene Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Dalam video yang beredar di media sosial, momen langka tersebut terjadi ketika Hanifan Yudani Kusumah berhasil mendapatkan emas untuk Indonesia.
Saat naik ke bangku Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto, mengajak dua tokoh bangsa itu berpelukan. Seketika, penonton yang berada di Padepokan Pencak Silat, TMII pun bergemuruh.
Comments
Post a Comment